Christian Sugiono : “Mencoba yang Belum Ada, Menguji Passion”

 STMM/Sony Wibisono

BERBAGI PENGALAMAN : Founder malesbanget.com, Christian Sugiono saat berbagi pengalaman pada Talkshow Komtif 2018 di Auditorium STMM, Sabtu 13 Oktober 2018.

 

Christian Sugiono : “Mencoba yang Belum Ada, Menguji Passion

FOUNDER malesbanget.com Christian Sugiono sepulang dari Jerman memang tidak membawa ijazah. Ia memutuskan keluar dari kampusnya, namun membuktikan bisa melakukan hal lain untuk masa depannya. Melalui malesbanget.com, Tian menjadi salah satu pionir web dengan gaya yang lebih ringan, populer, dan disukai anak muda.

                “Saat itu masih didominasi media mainstream. Kebanyakan masih news. Saya coba masukin video, web series, tulisan pun lebih creative writing gitu. Saat itu belum banyak,” ujar pria yang akrab disapa Tian ini saat Talkshow Komunikasi Kreatif 2018, di Auditorium Sekolah Tinggi Multi Media (STMM) Sabtu, 13 Oktober 2018.

                Pada event yang dimotori Prodi Manajemen Informasi dan Komunikasi STMM itu Tian mengaku banyak belajar dari apa yang terjadi di Jerman. Negeri yang sempat menjadi tempat tinggalnya saat kuliah itu memberikan banyak kemungkinan baru dari bisnis media.

                “Saya amati saja. Apa yang terjadi di sana. Karena biasanya apa yang ada di sana (Jerman) baru dilakukan 4-5 tahun kemudian di sini (Indonesia). Memang saya pulang ga bawa ijazah karena saya memutuskan untuk keluar kuliah, tapi saya belajar banyak di sana,” ungkapnya.

Passion

                Acara yang mengangkat tajuk kreatif saja tidak cukup itu pun membincangkan persoalan passion. Pasalnya hal ini seringkali menjadi ukuran kesuksesan sesesorang. Namun, orang kadang masih sulit membedakan antara passion dan hobi.

                Menurut Tian, hobi dan passion berbeda. Jika hobi biasanya hanya terkait mengisi waktu, tetapi passion lebih dari itu. Passion membuat seseorang “terbakar” ketika melakukan sesuatu. 

“Ada yg membakar Dalam hati. Pernah ga sih kalian merasa terbakar hatinya setelah melihat sesuatu?” katanya.

                Suami Titi Kamal ini melanjutkan, passion tidak begitu saja datang. Pengalamannya mengatakan hal itu didapat ketika dia telah mencoba banyak gagal. “Dulu pernah pingin jadi professor tapi karena harus nulis-nulis susah. Terus pingin jadi pemain basket. Kemudian main musik, saya bisa main alat musik. Tetapi ternyata itu hanya keinginan-keinginan sesaat,” tambahnya.

                Ia menegaskan jika seseorang dalam kondisi terpepet, gagal, dan ia tidak mau menyerah itulah passion. Hal ini juga harus dikembangkan. “Growing passion. Di era 4.0 kita dituntut inovatif. Harus one step ahead,” katanya. (Sony Way)