Ken Lai Takjub dengan Karya Animasi STMM

        Kunjungan Brandoville Lemon Sky Games Animation -        

        YOGYAKARTA – CEO of Brandoville Lemon Sky Ken Lai kagum dengan karya-karya animasi STMM. Ken bahkan mengatakan, karya-karya animasi mahasiswa ini adalah yang terbaik di Indonesia. Ia juga optimis, para mahasiswa ini bisa bekerja di industri animasi internasional.

“Ini karya-karya (animasi) terbaik yang pernah saya lihat di Indonesia,” ujarnya usai melihat beberapa hasil karya mahasiswa Prodi Animasi STMM, di Ruang 206, Rabu 14 November 2018.

              Apresiasi dari Ken ini menjadi motivasi positif bagi STMM. Pasalnya perusahaan animasi dan game yang berbasis di Malaysia ini merupakan perusahaan kelas dunia. Mereka menjadi mitra utama penggarapan Blizzard, Sony Naughty Dog, Bandai Namco, Gear of War 3, Final Fantasy 14, Starcraft, dan sebagainya. Mereka mengerjakan sekitar 50 project dari tangan pertama perusahaan besar dunia.   

              Ken pada kunjungan kali ini disuguhi karya Rangda Awaken karya Romario Manggala. Ken mengaku kagum karen karya tiga dimensi selama 6 menit itu hanyalah sebuah proyek mahasiswa. “Kan lebih baik jika 1 menit. Terlalu sulit untuk membuat enam menit,” tegasnya pada acara yang juga dihadiri Ketua STMM Ir Noor Iza MSc.

              Namun ia memuji bagaiman sense art Romario. “Anda sudah bisa mengajak kami seolah-olah takut dengan sudut pandang gambar dari balik tembok,” tambahnya.

              Ken semakin takjub ketika “Neo Batavia” karya Biramadoni diputar. Meski masih dalam tahapan work in progress (WIP) film ini mampu dianggap membuka cerita dengan menarik. Gambaran luar angkasa yang kemudian bergeser ke bumi menurutnya membuat orang ingin menonton kelanjutan cerita.  Pilihan visual pun dianggap berani. “Membuat sesuatu yang liquid itu sangat sulit dalam animasi. Tapi kamu berani menampilkan laut. Ini bagus. Mungkin perlu diperbaiki shading supaya lebih real,” terangnya.

              Satu lagi yang mencuri perhatian Ken adalah desain karakter (3D Modelling) dari Yudit. Ia melihat karya Yudit sudah menampilkan detail yang hampir memenuhi standar industri animasi internasional.

              “Kalau (saran-saran Ken) diperbaiki lagi. Saya bisa hire kalian,” tegasnya. (Sony Way)