Kementerian KOMINFO Upayakan Solusi Untuk Mengurangi Skills Gab Di Era Digiital



Pembukaan Coding Teacher Academy Batch 3 Tahun 2019. (15/7) Foto: Anang

 

Yogyakarta (16/7). Memasuki Era Revolusi Industri 4.0, sektor ekonomi digital menyumbang angka sangat signifikan dalam pertumbuhan dan pembangunan Indonesia. Untuk itu ekosistem ekonomi digital seperti kesiapan teknologi, pasar, pelaku usaha, kebijakan, iklim investasi, dan kualitas serta kuantitas SDM perlu diperbaiki untuk mendukung pertumbuhan. Hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, Dra. Rosarita Niken Widiastusi, M.Si dalam sambutan Pembukaan Pelatihan Coding Teacher Academy Batch 3 yang merupakan salah satu Program Digital Talent 2019 di Sekolah Tinggi Multi Media Yogyakarta (15/7).

 

“Salah satu persoalan paling mendesak adalah adanya kesenjangan antara supply dan demand talenta digital yang dibutuhkan oleh industri teknologi kita”, ungkap Niken.

 

Niken mengatakan “Data Badan Pusat Statistik bulan Februari 2019 menyebutkan tingkat pengangguran terbuka dari lulusan SMA mencapai 5,04 persen , dari SMK 8,63 persen, dari universitas 6,24 persen dan dari lulusan diploma mencapai 6,89 persen. Salah satu alasannya adalah minimnya tenaga kerja teknis di bidang digital yang siap kerja, sementara permintaan industri cukup besar”.


 


Sekjen Kemkominfo menyampaikan sambutan pembukaan CTA. (15/7). Foto : Anang

 

Kementerian Komunikasi dan Informatika melalui Badan Litbang SDM berupaya merumuskan strategi untuk menyelesaikan persoalan skills gab melalui program Digital talent Scholarship (DTS) yang dilakukan scale-up dan ditargetkan kepada 25.000 peserta beasiswa.  Program DTS digelar dalam 4 jenis akademi yaitu Fresh Graduate Academy, Vocational School Graduated Academy untuk siswa SMK, Coding Teacher Academy  untuk guru TIK dan On Line Academy  untuk siswa SMA, Mahasiswa, Masyarakat Umum dan ASN.  Pelatihan yang diselenggarakan secara online dan off line ini didukung oleh 30 universitas negeri dan swasta serta 23 politeknik di Indonesia.

 

“Selain dibekali hard-skill peserta juga dibekali soft-skill termasuk diantaranya leadership. Peserta yang memenuhi persyaratan akan diberikan kesempatan melakukan sertifikasi keterampilan industri dari mitra Global Tech Companies”, Papar Niken.

 

Niken menyampaikan, “Bagi guru-gutu TIK, kami menyediakan program Coding Teacher Academy dimana guru-guru yang terpilih akan menerima pelatihan untuk upskilling materi Program Essential in Phytons sehingga akan bermanfaat dalam proses transfer knowledge pada siswa-siswi yang diajarnya.”

 

“Harapannya program ini akan mampu mengurangi angka pengangguran dengan memberikan kemampuan siap pakai bagi lulusan SMK/SMA/SMALB/Madrasah Aliyah serta mampu memenuhi kebutuhan tenaga terampil di bidang teknologi”, Tambah Niken. (Ayu.dy)