Komunikasi Strategis untuk Pembangunan Berkelanjutan



Yogyakarta (4/11). Komunikasi publik perlu dikelola dan disiapkan untuk menyusun agenda setting sebagai proses pengayaan informasi publik sehingga masyarakat memperoleh alternatif informasi di tengah dominasi agenda setting media massa swasta, demikian disampaikan Staf Khusus Menteri Koordinator PMK Bidang Hubungan Pemerintah Pusat Kementerian Komunikasi dan Informatika, Deddy Hermawan, dalam studium generale Program Studi Manajemen Informasi dan Komunikasi Sekolah Tinggi Multi Media Yogyakarta, Kamis 21 Oktober 2021.

Dedy mengatakan diseminasi pesan untuk menetapkan isu strategis termasuk penyusunan agenda setting yang baik sangat penting agar penyebaran informasi tepat tersampaikan kepada masyarakat.

“Manajemen Government Public Relations menjadi suatu upaya pemenuhan hak publik untuk tahu, dengan memberikan ragam informasi yang edukatif, empowering, enlightening, inspiring, dan dapat menumbuhkan cinta tanah air”, tambah Deddy.

Dalam kuliah umum ini juga hadir Maria Wongsonagoro, President Director IPM Public Relations and Public Relations Consultant. Menurutnya jika berbicara mengenai komunikasi strategis, maka proses penetapan strateginya harus dari hulu hingga ke hilir. Mulai dari menetapkan tujuan, melakukan analisis SWOT, memetakan pemangku kepentingan, mengadakan survey dan analisis khalayak, menyusun strategi komunikasi, menetapkan aksi hingga melakukan evaluasi dan penilaian.

“Menyusun strategi komunikasi itu penting, karena tujuannya untuk mendukung rencana strategis bisnis perusahaan atau instansi, kemudian dapat membangun, menjaga kesinambungan, meningkatkan dan melindungi reputasi perusahaan atau instansi berlandaskan visi, misi, nilai-nilai dan tujuan perusahaan serta dapat memayungi semua komunikasi yang dilaksanakan di perusahaan atau instansi”, kata Maria.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Sekolah Tinggi Multi Media Yogyakarta, Noor Iza mengatakan bahwa Program Studi Manajemen Informasi dan Komunikasi menghasilkan lulusan sarjana komunikasi yang mampu menjawab tantangan kompleksitas dalam komunikasi yang terjadi di lingkup perusahaan swasta maupun sektor pemerintah serta menjadi solusi dalam mengatasi berbagai permasalahan komunikasi. 

“Dengan terus dikembangkannya kurikulum sesuai kebutuhan industri, diharapkan lulusan sarjana Program Studi Manajemen Informasi dan Komunikasi Sekolah Tinggi Multi Media menjadi agen perubahan sebagai intelektual yang memahami pentingnya komunikasi”, papar Noor Iza. (Ardian/editor: Ayu.dy)